Monthly Archives: April 2014

Kerajinan Indonesia Laku di Amerika Bisa Penuhi Selera Dunia

KOMPAS.com – Indonesia punya banyak jenis kerajinan tangan, mulai tekstil, kayu, logam, serat, yang layak masuk pasar internasional. Selera warga dunia juga tak sama antara satu negara dengan negara lainnya. Bagaimana kerajinan tangan dari Indonesia bisa memenuhi selera yang tepat di sejumlah negara, ini menjadi tantangan bagi perajin Indonesia.
Okke Hatta Rajasa, Ketua Harian Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas), mengatakan, semua kerajinan tangan Indonesia punya potensi besar dan bisa memenuhi perbedaan selera pasar internasional.
“Semuanya punya potensi yang sama. Tapi siapa yang mau beli? Ini pertanyaannya. Banyak pameran di beberapa negara dan selera mereka tidak selalu sama. Selera Eropa akan berbeda dengan Hong Kong atau China. Kejelian mengolah karya sesuai selera pasar dunia, ini tantangannya bagi kita,” kata Okke di sela peluncuran World Crafts Council (WCC) Award of Excellence for Handicrafts di Auditorium Kementerian Perdagangan, Jakarta, Selasa (22/4/2014).
Karenanya, kata Okke, melalui WCC Award (kelanjutan dari UNESCO Award), Dekranas menjemput bola kepada perajin di berbagai daerah. Selain menyebarluaskan informasi mengenai WCC Award dan kriterianya agar lolos kurasi tingkat internasional, Dekranas melalui Dekranas daerah mengedukasi perajin mengenai selera pasar internasional ini. Selain mendorong perajin untuk meningkatkan sekaligus mengukur kualitas kerajinannnya.

Laku di Amerika
Perajin yang nantinya berhasil memenangkan WCC Award mendapatkan pengakuan dunia mengenai kualitas kerajinannya. Pengakuan ini akan memudahkan perajin dalam memasarkan produknya di berbagai pameran internasional.
Selain akan difasilitasi mengikuti pameran internasional, pemenang WCC Award juga berpotensi menembus pasar paling besar kerajinan Indonesia, yakni Amerika Serikat.
Kerajinan Indonesia paling banyak pembelinya di Amerika Serikat, selain beberapa negara lain termasuk Hong Kong.
“Paling banyak Amerika, kalau yang paling cepat perkembangannya Hong Kong,” kata Bianca A Lutfi, Ketua Bidang Pameran dan Kerjasama Luar Negeri Dekranas.

http://female.kompas.com/read/2014/04/22/1457141/Kerajinan.Indonesia.Laku.di.Amerika.Bisa.Penuhi.Selera.Dunia?utm_source=WP&utm_medium=box&utm_campaign=Kknwp

Pameran INACRAFT 2014 Angkat Tema Budaya Jawa Tengah

JAKARTA- Pameran akbar tahunan The Jakarta International Handicraft Trade Fair (INACRAFT) pada tahun 2014, mengangkat tema budaya Jawa Tengah.
“Begitu masuk INACRAFT, akan disambut gamelan atau gending Jawa,” kata Ketua Pelaksana INACRAFT 2014, Hadi Sunarno, saat jumpa pers hari ini, Senin (21/4/2014).
Tahun ini, provinsi Jawa Tengah mendapat kesempatan untuk memamerkan produk unggulan dan kesenian mereka di acara yang telah digelar untuk ke-16 kalinya ini.
Sementara pada tahun lalu, budaya dan kesenian yang diangkat adalah Yogyakarta dan tahun depan, Hadi mengatakan akan mengangkat kerajinan dan kesenian dari Bali.
INACRAFT tahun ini diikuti oleh 1.600 perusahaan yang menempati 1.290 kios yang disediakan panitia. Tak hanya diikuti oleh peserta dalam negeri, INACRAFT tahun ini juga diisi oleh peserta dari Irak, Vietnam, Hong Kong, dan Dubai.
Sebanyak 1.290 kios itu terdiri dari, antara lain, 698 swasta, 450 dinas, 137 Badan Usaha Milik Negara.
INACRAFT ke-16 akan diadakan pada 23-27 April 2014 di Jakarta Convention Center. Produk yang dipamerkan antara lain perhiasan, pakaian, aksesori, suvenir, kerajinan tangan, dan peralatan rumah tangga.
INACRAFT diselenggarakan oleh Asosiasi Eksportir dan Produsen Handicraft Indonesia (ASEPHI) dan PT Mediatama Binakreasi dengan dukungan Kementerian Perdagangan, Kementerian Perindustrian, Kementerian Koperasi dan UKM, Kementerian BUMN, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. (Antara)

Link terkait http://www.kabar24.com/gaya-hidup/read/20140421/29/216690/pameran-inacraft-2014-angkat-tema-budaya-jawa-tengah